30 September 2024
Kesuksesan merupakan hal yang ingin dicapai setiap orang baik dalam hal karier, percintaan, kehidupan, atau apapun itu sesuai dengan keinginan pribadi. Namun, dalam merealisasikannya tidak semudah yang dibayangkan dan butuh usaha ekstra. Tidak jarang sebelum mencapai puncak kesuksesan, banyak yang menyerah dan gagal. Tetapi, ada pula yang tetap berusaha hingga mencapai puncak kesuksesan dan meraih keinginan yang di impikan.
Bisa menggapai keinginan yang di impikan tentu menimbulkan rasa bahagia dan kebanggaan tersendiri. Namun bagi sebagian orang yang gagal, tidak jarang merasa iri hati dan tidak suka dengan kesuksesan yang diperoleh orang lain. Apakah kamu pernah atau bahkan sering merasakan hal demikian? Jika iya, bisa jadi kamu memiliki crab mentality. Lalu apa itu crab mentality? Bagaimana bisa timbul dan cara untuk mengatasinya? Yuk! Simak informasi dibawah ini.
Melansir dari laman effectiviology, crab mentality adalah fenomena dimana orang bereaksi secara negatif, dalam hal pikiran, pernyataan, atau tindakan terhadap orang yang lebih maju dari mereka, meskipun mereka tidak mengharapkan manfaat langsung dari tindakan tersebut. Misalnya, saat seseorang melihat kesuksesan teman atau rekan kerjanya, orang dengan crab mentality akan merasa iri hati bahkan bisa menyabotase teman mereka karena mereka kesal akan pencapaian yang orang lain peroleh.
Istilah crab mentality dianalogikan pada perilaku sejumlah kepiting yang ditempatkan pada sebuah ember. Mengapa demikian? Kalau diperhatikan, biasanya beberapa kepiting akan mencoba naik ke atas untuk keluar. Disaat yang sama, kepiting lainnya akan menarik kembali mereka agar tetap berada di dalam ember. Sekilas terlihat seperti solidaritas namun, alih-alih membiarkan temannya untuk kabur dan mencapai kebebasan (meskipun ada risiko mati), kepiting justru memilih untuk mati bersama di dalam ember.
Pada dasarnya manusia merupakan makhluk sosial dan tidak bisa dipungkiri, ada yang hidup secara berkelompok guna mencapai tujuan yang di inginkan. Sifat kompetitif pun muncul sebagai buah dari ambisi dalam mencapai kesuksesan dan tidak jarang, saat “irama” sudah tidak selaras akan memicu polemik dan konflik. Hal ini dapat di khawatirkan memicu munculnya crab mentality. Berikut beberapa faktor penyebab munculnya crab mentality:
1. Emosi
Perasaan iri, dengki, putus asa, rendahnya rasa percaya diri, bahkan depresi, merupakan manifestasi dari emosi negatif yang muncul saat melihat kesuksesan orang lain. Sifat kompetitif pada dasarnya merupakan hal yang manusiawi namun, saat kadarnya sudah berlebihan justru memicu munculnya crab mentality. Mereka juga bisa merasa bahwa dirinya lebih baik dan cenderung merendahkan pencapaian orang lain.
2. Bias kognitif
Bias kognitif dapat mempengaruhi munculnya crab mentality. Seseorang akan beranggapan bahwa kesuksesan orang lain muncul akibat pengorbanan yang dia lakukan atau bias zero-sum. Di lain hal, mereka akan membandingkan diri mereka dengan orang lain dan mencari validasi yang dapat mendukung pemikiran mereka. Tidak hanya itu, orang tersebut juga menganggap keberhasilan orang lain dapat menimbulkan ancaman bagi diri mereka sehingga berusaha untuk menjatuhkannya.
3. Bias kelompok
Pada dasarnya kelompok pertemanan dapat memberikan dukungan positif bagi anggota di dalamnya. Namun tidak jarang juga berdampak sebaliknya. Kelompok dapat memicu munculnya crab mentality saat timbul rasa ketergantungan yang berlebihan di dalamnya. Contohnya dalam sebuah organisasi, saat seseorang yang paling berpengaruh dalam kelompok tersebut pergi, anggota lain akan beranggapan bahwa organisasi tersebut sudah tidak ada panutan dan tidak ada yang dapat mempertahankan kelompok tersebut. Di satu sisi, bias kelompok dapat mempengaruhi sikap anggotanya yang bertindak harus sama atau ikut-ikutan. Saat dalam kelompok tersebut ada yang lebih menonjol atau berprestasi, para anggota lain tidak segan untuk menahan langkah orang tersebut agar gagal mencapai kesuksesan. Hal ini tidak jarang kita temui dalam kelompok pertemanan ataupun di lingkungan pekerjaan.
Menyimak penjelasan diatas, jika tidak segera ditangani, seseorang dengan crab mentality dapat menimbulkan efek negatif bagi diri dan lingkungannya. Berikut beberapa dampak dari crab mentality:
Crab mentality tidak hanya merusak hubungan dengan orang lain, tetapi dapat merusak diri sendiri, dan menghambat untuk berkembang kearah yang lebih baik. Berikut beberapa cara untuk mengatasi crab mentality:
1. Tanamkan growth mindset
Growth Mindset adalah pola pikir yang membantu seseorang untuk terus tumbuh dan berkembang mencapai tujuan yang ingin di gapai walaupun dalam perjalanannya banyak sekali hambatan yang dihadapi. Orang dengan growth mindset akan memandang kegagalan sebagai peluang untuk belajar. Dengan demikian, orang tersebut tidak mudah iri akan pencapaian yang rekannya terima atau menjadi rendah diri. Justru dia akan termotivasi untuk bisa meningkatkan skil yang dimiliki agar bisa menggapai kesuksesan.
2. Cari lingkungan yang suportif
Lingkungan yang kurang suportif seperti mudah mengkritik, meragukan, dan menjatuhkan akan menghambat seseorang untuk tumbuh berkembang. Sebaliknya, lingkungan yang suportif akan mendukung dan membantu kamu menumbuhkan motivasi dalam perjalanan untuk mengembangkan diri.
Bangun koneksi dengan orang lain seperti ikut serta dalam sebuah komunitas atau organisasi yang memiliki tujuan dan minat yang sama. Saat ada rekan yang berhasil, kamu akan termotivasi dan bisa belajar dari mereka. Lingkungan seperti ini akan terus mendukung kamu untuk berkembang dan kamu bisa belajar untuk mendukung orang lain juga.
3. Fokus pada pencapaian diri sendiri
Seseorang dengan crab mentality, akan terus-menerus membandingkan dirinya dengan orang lain. Setiap pencapaian yang di capai oleh orang lain membuat dirinya tidak berharga, iri, bahkan ingin menjatuhkan orang tersebut. Jika hal ini berlangsung dalam waktu yang lama, tentu akan menghambat perkembangan diri sendiri.
Pentung untuk fokus pada pencapaian yang sudah di raih oleh diri sendiri. Dengan demikian, kamu akan lebih mampu mengenali setiap potensi yang sudah dimiliki. Bandingkan dirimu saat ini dengan masa lalu, dan kamu akan melihat setiap pencapaian yang sudah diraih. Hargai pencapaian tersebut dan berikan apresiasi secukupnya sebagai upaya untuk menyayangi diri sendiri dan memotivasi diri untuk terus berkembang.
Kunci untuk mengatasi crab mentality adalah mengubah pola pikir kamu dari kecemburuan dan kebencian menjadi motivasi dan keinginan untuk terus tumbuh. Fokuslah pada kemajuan diri sendiri daripada menjatuhkan orang lain. Belajarlah dari orang-orang sukses dan kembangkan pola pikir serta aplikasikan habbit yang dapat mengarahkan kamu untuk sukses. Jalin relasi dan koneksi yang dapat mendukung kamu untuk terus berkembang dan terus belajar. Dengan waktu dan latihan, kamu akan mampu keluar dan meninggalkan keranjang kepiting itu.
Sumber:
https://www.calmclinic.com/mental-health/crab-mentality
https://effectiviology.com/crab-mentality/
https://www.linkedin.com/pulse/leaving-crab-bucket-behind-escaping-mentality-holding-bise--pvsje/
https://www.psychologytoday.com/intl/blog/your-neurochemical-self/201903/when-others-hold-you-back
https://www.cxomedia.id/wellnes/20221018152623-18-176628/get-to-know-crab-mentality
31 Desember 2023
Rekomendasi Usaha Sampingan bagi Karyawan Kantor
RekomendasiRekomendasi UsahaUsaha sampinganKaryawanPendapatan tambahan24 Oktober 2023
GRIT : Sukses Dimulai Dari Usaha Bukan Sekedar Keinginan
GRITKarierPengertianAspekMenumbuhkan GRIT02 September 2022
5 Habit Yang Mengganggu Produktivitas Bekerja