GRIT : Sukses Dimulai Dari Usaha Bukan Sekedar Keinginan

24 Oktober 2023

2024611171911537.jpg

Siapa yang tidak ingin menjadi sukses? pada dasarnya semua orang ingin menjadi sukses. Sukses dalam karier, usaha, pendidikan, atau apapun itu sesuai dengan tujuan masing-masing. Sukses merupakan definisi subjektif yang dimiliki setiap orang dan dalam proses merealisasikannya, tidak semudah seperti membalikan telapak tangan. Banyak sekali rintangan yang harus dilalui demi mencapai kesuksesan yang diinginkan.


Demi mencapai kesuksesan, bukan hanya keinginan yang harus dimiliki seseorang. Bukan pula bakat, atau kecerdasan yang menjadi modal demi menggapai kesuksesan tersebut. Sukses dapat diraih saat keinginan dapat direalisasikan dengan usaha yang konsisten sehingga membuahkan hasil yang ingin dicapai dan konsep ini, dikenal sebagai Grit.


Apakah kamu pernah mendengar istilah ini? Atau apakah kamu sudah memiliki Grit dalam diri kamu? Jika belum, simak artikel berikut ini.


Apa Itu Grit?

Konsep Grit dikenalkan oleh seorang Psikolog asal Amerika bernama Angela L. Duckworth. Beliau mendefinisikan Grit sebagai kombinasi antara hasrat (passion) dan ketekunan (perseverance) yang dimiliki seseorang untuk fokus dan terus berusaha dalam mencapai tujuan jangka panjangnya meskipun mengalami banyak hambatan dan menemukan kegagalan dalam proses mencapai tujuan.


Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Angela, kesuksesan seseorang tidak hanya dipengaruhi oleh IQ. Beliau mengemukakan bahwa Grit merupakan satu sifat penentu yang paling kuat bagi seseorang untuk menggapai tujuannya. Grit adalah cara berpikir yang dapat dikembangkan dan dilatih seiring berjalannya waktu. Saat seseorang menyadari bahwa dia mempunyai kendali atas cara berpikir mengenai hambatan-hambatan yang dihadapi maka, dia mempunyai kekuatan untuk menemukan peluang atau jalan keluar dari masalah tersebut. Seseorang dengan Grit yang tinggi mampu mempertahankan tekad dan motivasinya dalam jangka panjang untuk menggapai tujuan yang diinginkan.


Aspek Grit

Menurut Duckworth (2007), Grit atau kegigihan pada seseorang terdiri dari dua aspek utama, yaitu:


a. Perseversence of Effort (ketekunan dalam berusaha)

Perseversence of effort membuat seseorang tetap berlatih meskipun dihadapkan pada kendala, masalah, dan kegagalan. Perseverance atau ketekunan memerlukan kerja keras untuk menghadapi tantangan, mempertahankan effort, dan interest selama bertahun-tahun meskipun ada kegagalan, kesulitan, dan tidak adanya kemajuan ketika berproses. Aspek ini berkaitan dengan usaha kerja keras individu dalam menghadapi tantangan hingga bertahan bila dirinya menemui kegagalan. Usaha yang terus menerus dari individu menunjukkan tekadnya dalam sebuah proses yang dilaluinya. Individu yang gigih juga tidak menyerah pada rintangan yang menghalanginya untuk menuju tujuan jangka panjang yang ingin dicapainya.


b. Consistency of Interests (konsistensi minat)

Concictency of Interest merupakan kemampuan untuk mempertahankan minat pada satu tujuan. Individu yang memiliki konsistensi minat biasanya minatnya tidak mudah teralihkan atau berubah-ubah pada setiap waktu maupun keadaan, individu tersebut tetap mempertahankan minatnya dalam jangka waktu panjang. Konsistensi minat terlihat dari konsistensi saat mengerjakan sesuatu dan berpegang teguh pada pendirian.


Kenapa GRIT Penting Dalam Kesuksesan Karier?

1.   Bakat (talent) tidak menjamin kesuksesan

Demi menggapai kesuksesan, anda tidak bisa hanya mengandalkan bakat yang dimiliki. Di sisi lain, usaha (yang di dukung oleh Grit) dinilai dua kali lebih penting dalam menggapai kesuksesan. Kita harus terus melakukan usaha untuk mengasah bakat dasar yang dimiliki melalui praktek atau latihan yang rutin agar bakat tersebut mampu menjadi keterampilan yang terukur. Kita juga harus terus berupaya mengaplikasikan kemampuan-kemampuan tersebut untuk mengatasi dan memberikan solusi kepada masalah-masalah nyata untuk mencapai keberhasilan.


Bakat - yang juga berarti seberapa cepat kita mampu mengembangkan sebuah keterampilan - tentunya juga sangat penting. Namun, faktor usaha (effort) jauh lebih menentukan dalam mencapai kesuksesan. Selain dapat mengasah bakat menjadi keterampilan, usaha juga bisa melahirkan produktivitas atau keberhasilan dari keterampilan tersebut.


Menurut Angela Duckworth:

  • Talenta (talent) x Usaha (effort) = Keahlian (skill).
  • Lalu, Keahlian (skill) x Usaha (effort) = Pencapaian.

Tanpa usaha, orang yang paling berbakat sekalipun tidak akan bisa mencapai apa yang diinginkan.


2.   Memberikan Sense of purpose

Sense of purpose adalah rasa bahwa apa yang kita lakukan mempunyai suatu tujuan yang bermakna. Saat anda bekerja jangan hanya berfokus pada penyelesaian tugas yang cepat, atau memikirkan berapa bonus serta insentif yang akan diterima. Penting bagi anda untuk menetapkan tujuan yang jelas bagi diri anda seperti perkembangan karier atau visi tertentu, agar pekerjaan yang dilakukan dapat lebih bermakna.


Mengubah cara berfikir anda terhadap pekerjaan dapat membuat perbedaan yang besar. Sebuah eksperimen yang dilakukan di Google membuktikan bahwa, karyawan mengalami peningkatan kinerja dan kepuasan kerja saat mereka diminta untuk memikirkan kembali tanggung jawab pekerjaan mereka dengan cara yang dapat membuat mereka lebih puas.


Dengan sense of purpose, kamu akan merasa ingin melakukan pekerjaan dengan sebaik mungkin agar hasilnya bermanfaat dan sesuai dengan tujuan atau cita-cita yang ingin diraih. Untuk mendapatkan sense of purpose ini, kamu harus memahami nilai-nilai dalam diri dan bagaimana kamu bisa bisa berkontribusi maksimal dalam pekerjaan.


3.   Skill terus meningkat

Grit adalah pola pikir growth mindset yang membantu seseorang untuk tetap ulet mencoba meskipun dalam perjalanannya diterpa kegagalan. Pola pikir ini akan membantu seseorang untuk terus mengasah skill yang dimiliki sehingga mampu mencari alternatif solusi atas masalah yang dihadapi. Selain itu, dia dapat melihat kesempatan untuk berkembang dari waktu ke waktu.


4.   Belajar menghadapi kegagalan

Akan ada hari-hari dimana kita mengalami kemunduran terkait pekerjaan atau apapun itu yang sedang dilakukan sehingga tak jarang membuat kita ingin berhenti. Tetapi dengan usaha yang gigih, membuat kita terdorong untuk terus bertahan dan berani untuk memperbaiki setiap kegagalan yang ada.


“Grit teaches that life’s high peaks aren’t necessarily conquered by the naturally nimble but, rather, by those willing to endure, wait out the storm, and try again.” – Ed Viesturs, seven-time climber of Mount Everest, author of No Shortcuts to the Top


Saat Anda merasa ingin menyerah, pikirkan tujuan Anda. Jika Anda merasa perlu dievaluasi ulang, carilah dukungan. Bacalah sesuatu yang menginspirasi untuk mengingatkan diri Anda bahwa Anda bisa menang. Dibutuhkan satu tindakan inspiratif untuk membuat Anda terus bergerak.


“When you look at people practicing, you find they make tons and tons of mistakes. It’s by making those mistakes that you get better. Making mistakes and failing are normal – in fact, they’re necessary.” – Angela Duckworth


Cara Menumbuhkan Grit Dalam Diri

1. Jangan takut

Pada dasarnya setiap orang memiliki rasa takut. Hanya saja, sejauh mana rasa takut itu dapat mempengaruhi seseorang berbeda-beda. Agar bisa menjadi pribadi dengan Grit yang kuat, kamu harus belajar untuk bersahabat dengan rasa takut tersebut.

Saat seseorang terjebak dalam rasa takut, justru akan membuat mereka sulit untuk mencoba hal baru dan menghambat untuk lebih berkembang. Tanamkan dalam diri bahwa kamu berani mencoba hal-hal baru dan jangan takut untuk menghadapi kegagalan. Jadikan setiap kegagalan sebagai proses belajar dan tetap ulet untuk terus memperbaikinya agar tujuan yang ingin dicapai dapat diraih.


2. Fokus pada visi jangka panjang

Skill ini tidak dapat kamu kuasai dalam waktu yang singkat, perlu proses dan waktu yang panjang untuk diasah. Angela Duckworth sendiri berkata bahwa Grit bisa diibaratkan sebagai maraton, bukan lomba lari.

Proses yang lama ini kadang membuatmu lupa apa tujuan utamamu. Akan tetapi, selalu catat dan ingat dalam hati sehingga kamu tetap semangat dalam melakukannya.


3. Terus mencoba

Jangan menyerah dalam menemukan dan mengasah Grit dalam diri. Walau terkesan mudah, namun butuh konsistensi untuk terus berusaha lagi dan lagi meskipun sulit. Usaha yang giat dan konsisten, mampu membangun kebiasaan dan pola pikir yang sesuai untuk menjadi pribadi dengan level Grit tinggi.


Sumber:

  • https://glints.com/id/lowongan/grit-adalah/
  • https://www.theladders.com/career-advice/here-is-why-grit-can-be-important-to-your-success
  • https://www.scoro.com/blog/how-to-apply-the-grit-psychology-to-your-work/
  • https://dessyilsanty.com/apa-itu-grit-dan-apa-gunanya-untuk-kamu/
  • https://www.kajianpustaka.com/2022/05/grit-kegigihan.html
  • https://www.canr.msu.edu/news/what_does_it_mean_to_have_grit
  • https://growthcenter.id/news/8

Konten Lainnya

Image 202453144641487.jpg

07 Desember 2022

Negara Dengan Jam Kerja Terlama & Tersingkat

icon-arrow-up

Negara Dengan Jam Kerja Terlama & Tersingkat

NegaraJam KerjaTerlamaTersingkat
Image 2024930192728807.jpg

30 September 2024

Crab Mentality : Iri dengan Pencapaian Orang Lain

icon-arrow-up

Crab mentality adalah fenomena dimana orang bereaksi secara negatif, dalam hal pikiran, pernyataan, atau tindakan terhadap orang yang lebih maju.

Crab MentalityIri dengan pencapaian orang lainiri hatiMental kepiting
Image 202292101454813.jpg

29 Agustus 2022

Tips Upgrade CV

icon-arrow-up

TIPS UPGRADE CV

Image 202452134447907.jpg

31 Desember 2023

Rekomendasi Usaha Sampingan bagi Karyawan Kantor

icon-arrow-up

Rekomendasi Usaha Sampingan bagi Karyawan Kantor

RekomendasiRekomendasi UsahaUsaha sampinganKaryawanPendapatan tambahan